Selasa, 23 Juni 2015

Gunung Putri


    Hari sabtu adalah salah satu hari favoritku, terdapat beberapa faktor yang membuatnya seperti itu. Selain karena jam kerja yang lebih cepat berakhir, walaupun sebenarnya tetap saja jam kerja yang kulakukan selama 4 jam 30 menit namun aku bisa pulang lebih cepat karena jam mengajarku yang ditarik menjadi lebih awal sehingga berdampak pada jam kepulanganku, hari ini aku telah menyusun jadwal bepergian dengan teman lamaku, kami akan melakukan perjalanan menaiki bukit di daerah Lembang Bandung. 
   Aku sangat antusias menyambut hari ini, walaupun pekerjaanku hari ini memakan waktu yang lebih lama karena harus mengurus acara foto bersama siswa kelas atas sehingga aku terlambat pulang kerja. Aku menyelesaikan pekerjaan pada pukul 17.00 WIB, dan langsung bergegas menghubungi temanku untuk menanyakan tempat berkumpul sebelum pendakian. Karena aku terlambat maka kumpul di rumah salah satu teman yaitu di daerah pajajaran gagal, sehingga temanku segera mengintruksikan untuk berkumpul di Universitas Pendidikan Indonesia, kampusku.
   Aku sampai di kampus pada pukul 17.30 WIB, segera ku telepon temanku yang tidak lama dijawab olehnya.
"Dik dimana?"
....................
"Ih aku kan ga pernah ketemu, orangnya gimana?"
...................
"Ya udah, kamu cepetan keburu magrib nih."
    Kututup percakapanku, dia mengabarkan dia sedang bersama temannya, yang hari itu ikut pendakian juga, untuk mengambil tenda di penyewaan tenda. Dia pun memintaku untuk bertemu dengan teman dari temannya yang belum pernah aku temui sebelumnya, dia hanya menyebutkan ciri teman barunya tersebut. Aku menunggu beberapa lama, tidak lama kemudian aku bertemu dengan dua orang perempuan yang persis dengan ciri-ciri yang diberikan dhika kepadaku.
"Hey, temennya Reska ya?" Sapa salah satu dari mereka.
"Reska? Reska temennya Dhika?" tanyaku, aku memang belum pernah bertemu Reska dan dua orang perempuan ini merupakan teman Reska.
"Iya, kamu udah lama?" tanyanya lagi.
"Belum ko, eh kenalin aku Dyah. Anak kampus sini juga jurusan PGSD, kalian anak sini juga? " Kenalku pada mereka yang langsung mereka sambut.
"Aku Desi, ini Leli. Kita anak UNPAD, aku doang sih hehe Leli sih udah lulus." Jawabnya.
"Oh angkatan berapa?" Lanjutku.
"2010, kamu 2011 ya? sama kaya Dhika?" tanyanya lagi yang diikuti dengan kumandang adzan dari masjid kebanggan kampusku.
"Iya, eh udah adzan kita sholat magrib dulu aja yuk.Kayanya dhika emang bakalan lama, ini aja masih di jl.Suci tadi aku telepon." Ajakku yang langsung di-iya-kan oleh mereka. 
    Kami beribadah sholat magrib dan menjamak sholat isya sekalian karena kami tidak tahu nanti kondisi bukitnya memungkinkan untuk sholat atau tidak, maksudku ketersediaan air disana. Setelah kami sholat di masjid kampus tiba-tiba handphoneku mendapat panggilan dari Dhika yang mengabarkan dirinya dengan Reska telah sampai di daerah sersan bajuri, setelah janjian di salah satu minimarket aku menutup telepon darinya dan mengajak Desi dan Leli untuk segera menyusul mereka berdua.
     Akhirnya kami bertemu di mini market di jl.sersan bajuri setelah sebelumnya aku salah minimarket karena terdapat beberapa minimarket di daerah sana. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju lembang, perjalanan yang dilakukan hanya ditempuh sekitar 40 menit yang kemudian kami parkir di salah satu warung yang sepertinya Dhika mengenal pemilik warung tersebut, mungkin karena dia sering kemari pikirku. Kami akhirnya melakukan pendakian yang hanya ditempuh selama 45 sampai 1 jam menurut perkiraanku karena tidak terlalu lama kami sudah sampai dipuncak, maklum ini hanya sebuah gunung yang tidak terlalu tinggi sehingga sangat cepat menuju puncak. Yah ini lah puncak Gunung Putri, dipuncak aku, Leli, dan Desi menunggiu Dhika dan Reska mempersiapkan tenda untuk kami, dan setelah selesai kami menuju tempat berkemah dan menyalakan api. Yang menurutku sulit sekali karena sulitnya mencari kayu di hutan pinus ini, sehingga aku dan Dhika yang kebetulan mencari kayu, hanya menemukan beberapa ranting kecil yang cepat habis terbakar.
     Malam itu kami tidur, namun aku tidak bisa tidur dengan nyenyak karena kebiasaan begadangku mengerjakan tugas di malam hari selain itu aku tidak bisa tidur karena menahan buang air kecil. Beberapa kali Dhika menyuruhku untuk tidak menahan kencing dan memintaku untuk buang air di semak, tapi aku tidak terbiasa, hey ini pertama kalinya aku camping bukan di bumi perkemahan jadi butuh penyesuaian. Akhirnya saat menjelang pagi aku memutuskan untuk turun karena membutuhkan kamar mandi, selain itu adzan subuh telah berkumandang aku ingin melakukan sholat subuh. Aku meminta dhika mengantarku, namun dia meminta jalan memutar menuju ke arah puncak, aku iya-kan saja toh aku tidak tahu jalan. Saat aku mencapai puncak Ya Rabbi aku sungguh diberikan keindahan oleh yang maha kuasa dan rasa ingin buang airku hilang tidak tahu kemana, bagaimana tidak pemandanganku saat ini adalah sun rise yang demi apapun indah sekali. Akhirnya Dhika mengajakku untuk solat di puncak dengan wudhu air mineral yang kuusahakan dihemat karena persediaan air minum kami sedikit. Setelah Sholat, kami asyik mengabadikan moment tersebut dengan kamera yang beberapa saat kemudia Desi, Leli, dan Reska mengekorku dengan dhika untuk ikut berfoto. Berikut beberapa foto yang kami dapat saat dipuncak:
Itu adalah siluetku, yang diabadikan oleh kamera Dhika dan foto ini tanpa editan asal kalian tahu hehe. Indah bukan? Lihat sekarang aku diatas awan:

Reska tidak meu ketinggalan meminta untuk difoto oleh dhika, dengan kameranya foto Reskapun didapatkan oleh Dhika dengan mudah, berikut fotonya:

Aku pun sempat melakukan selfie, mengingat hal tersebut sepertinya seru untuk dilakuakan bersama teman-temanku:
kiri ke kanan: Reska, Dhika, Aku.
    Sebenarnya masih banyak foto-foto lainnya yang lebih hebat, namun aku hanya berniat membagikan hanya beberapa. Setelah kami puas dengan foto-foto dipuncak, kami membagi tugas. Aku dan Dhika turun untuk mengambil persedian air, sementara Desi, Leli dan Reska memasak sarapan untuk kami. Setelah melaksanakan sarapan, kami memutuskan untuk bersih-bersih seperti kata temanku "jangan meninggalkan apapun selain jejak, dan jangan mengambil apapun selain foto." maka kami berniat membersihkan serta membakar sampah yang kami hasilkan. Saat pulang kami sempat melakukan foto kembali, berikut adalah foto yang lagi-lagi diambil oleh Dhika:

                                        
kiri ke kanan: Aku, Desi, Leli, Reska.

   Akhirnya setelah kami turun menuju warung tempat parkir kami semula, kami memutuskan untuk langsung pulang ke rumah masing-masing. Hari itu adalah hari pertamaku hiking, oh thanks to Dhika karenannya aku mendapatkan teman baru Desi, Leli dan Reska serta mendapatkan sunrise pertamaku di puncak sebuah gunung walaupun yaaaah gunung yang belum terlalu tinggi tapi keindahahannya sungguh tidak bisa diabaikan.