Masa
remaja merupakan masa yang masih labil dan berada dalam titik rawan
manusia. Masa remaja berada dalam masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa.
Masa pancaroba ini memungkinkan adanya ketidakjelasan arah pemikiran dan
tingkahlakunya. Kadang menampilkan diri dengan sikap yang seakan-akan sudah
dewasa, tetapi, sebenarnya secara mental belum matang dan siap menerima keadaan
dirinya sebagai orang dewasa. Tetapi pada saat yang sama, kadang berlaku
kekanak-kanakan jika sedang atau dipaksa menghadapi permasalahan hidupnya
secara mandiri.
A. Batas
Masa Remaja
Terdapat berbagai pendapat mengenai batas
dan ukuran tentang kapan mulainya dan kapan berakhirnya masa remaja itu.
Menurut Harold Alberty (1957:86) periode masa remaja itu kiranya dapat
didefinisikan secara umum sebagai suatu periode dalam perkembangan yang
dijalani seseorang yang terbentang semenjak berakhirnya masa kanak-kanaknya
sampai datangnya masa dewasanya. Para ahli umumnya sependapat bahwa rentang
masa remaja berlangsung dari sekitar 11-13 tahun sampai 18-20 tahun menurut
umur kalender kelahiran seseorang. Batas masa
remaja Menurut Kartono (1990), dibagi tiga yaitu :
1. Remaja Awal (12-15 Tahun)
Pada masa ini, remaja mengalami perubahan jasmani yang
sangat pesat dan perkembangan intelektual yang sangat intensif sehingga minat
anak pada dunia luar sangat besar dan pada saat ini remaja tidak mau dianggap
kanak-kanak lagi namun sebelum bisa meninggalkan pola kekanak-kanakannya.
Selain itu pada masa ini remaja sering merasa sunyi, ragu-ragu, tidak stabil,
tidak puas dan merasa kecewa.
2. Remaja Pertengahan (15-18 Tahun)
Kepribadian remaja pada masa ini masih kekanak-kanakan
tetapi pada masa remaja ini timbul unsur baru yaitu kesadaran akan kepribadian
dan kehidupan badaniah sendiri.Remaja mulai menentukan nilai-nilai tertentu dan
melakukan perenungan terhadap pemikiran filosofis dan etis.
3.
Remaja Akhir (18-21 Tahun)
Pada masa ini remaja sudah mantap dan
stabil. Remaja sudah mengenal dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang
digariskan sendiri dengan keberanian. Remaja mulai memahami arah hidupnya dan
menyadari tujuan hidupnya. Remaja sudah mempunyai pendirian tertentu
berdasarkan satu pola yang jelas yang baru ditemukannya.
B.
Makna
Masa Remaja
Fenomena
perubahan-perubahan psikopisik yang menonjol terjadi dalam masa remaja, baik
dibandingkan masa-masa sebelumnya maupun sesudahnya, mengundang banyak
tafsiran.
1. Freud,
menafsirkan masa remaja sebagai suatu masa mencari hidup seksual yang mempunyai
bentuk yang definitive karena perpaduan hidup seksual yang banyak bentuknya dan
infantile (sifat kekanak-kanakan)
2. Charlote
Buhler, menfsirkan masa remaja sebagai masa kebutuhan isi mengisi.
3. Spranger,
menafsirkan masa remaja itu sebagi suatu masa pertumbuhan dengan perubahan
struktur kejiwaan yang fundamental ialah kesadaran akan aku, berangsur-angsur
menjadi jelas tujuan hidup, pertumbuhan kearah dan kedalam berbagai lapangan
hidup.
4. Hoffman,
menafsirkan bahwa masa remaja itu merupakan suatu masa pembentukan sikap-sikap
terhadap segala sesuatu yang dialami individu. Perkembangan fungsi-fungsi
psikofisiknya pada masa remaja itu berlangsung amat pesat sehingga dituntut
kepadanya untuk melakukan tindakan-tindakan integratif demi terciptanya harmoni
diantara fungsi-fungsi tersebut didalam dirinya.
5. Conger,
menafsirkan masa remaja itu sebagai suatu masa yang amat kritis yang mungkin
dapat merupakan the best of time and the worst of time.
C.
Ciri-ciri
Masa Remaja
Seperti halnya dengan
emua periode yang penting selama rentan kehidupan, masa remaja memiliki
ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya.
Ciri-ciri masa remaja tersebut adalah:
v Masa
Remaja Sebagai Periode yang Penting
Ada beberapa periode yang lebih penting
daripada lainnya, karena akibatnya yang langsung terhadap sikap dan perilaku
dan ada lagi yang penting karena akibat-akibat jangka panjang penting. Ada
periode yang penting karena akibat fisik dan ada lagi karena akibat psikologis
yang periode remaja kedua-duanya sama penting.
Dalam membahas akibat fisik pada masa
remaja, Tanner mengatakan bahwa sebagian besar anak muda, usia antara 12-16
tahun merupakan tahun kehidupan yang penuh kejadian sepanjang menyangkut
pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan fisik dan mental yang cepat pada mas
remaja menimbulkan perlunya penyesuaian mental dan membentuk sikap, nilai, dan
minat baru.
v Masa
Remaja Sebagai Periode Peralihan
Peralihan tidak terputus dengan atau
berubah dariapa yang terjadi sebelumnya, melainkan lebih-lebih sebuah peralihan
dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya. Dalam setiap periode
peralihan, status tidaklah jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harus
dilakukan. Pada masa ini remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang
dewasa.
v Masa
Remaja Sebagai Periode Perubahan
Tingkat perubahan dalam sikap dan
perilaku selama remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik selama awal masa
remaja ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat. Perubahan perilaku dan
sikap juga berlangsung pesat. Kalau perubahan fisik menurun maka perubahan
sikap dan perilaku juga menurun.
Ada 4 perubahan yang sama yang hampir
bersifat universal.
1. Meningginya
Emosi, yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan
psikologis yang terjadi.
2. Perubahan
tubuh, minat, dan peran yang diarapkan oleh kelompok sosial untuk diperankan,
menimbulkan masalah baru.
3. Berubahnya
minat dan pola perilaku, menyebabkan nilai-nilai juga berubah.
4. Sebagian
besar remaja bersikap ambivalen terhadap sistem perubahan.
v Masa
Remaja Sebagai Usia Bermasalah
Pada masa remaja terkadang memiliki
masalah yang sulit diatasi, baik oleh laki-laki maupun anak perempuan. Terdapat
dua alasan bagi kesulitan tersebut. Pertama, pada masa kanak-kanak, masalah
anak sebagian diselesaikan oleh orang tua dan guru-guru. Sehingga pada saat
remaja mereka tidak berpengalaman dalam menyelesaikan masalah. Kedua, kerena
para remaja merasa diri mandiri, sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya
sendiri, menolak bantuan orang tua dan guru-guru.
Seperti dijelaskan oleh Anna Freud bahwa
banyak kegagalan, yang sering kali disertai akibat yang tragis, bukan karena
ketidakmampuan individu melainkan karena kenyataan bahwa tuntutan yang diajukan
kepadanya justru pada saat semua tenaganya dihabiskan untuk mencoba mengatasi
masalah pokok yang disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan seksual yang
normal.
v Masa
Remaja sebagai Masa Mencari Identitas
Pada tahun-tahun awal masa remaja,
penyesuaian diri dengan kelompok masih tetap penting bagi anak laki-laki maupun
perempuan, lambat laun mereka mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas
lagi dengan menjadi sama dengan teman dalam segala hal, seperti sebelumnya.
v Masa
Remaja sebagai Usia yang menimbulkan ketakutan.
Anggapan stereotif budaya bahwa remaja
anak-anak yang tidak rapih, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak
dan berperilaku merusak menyebabkan orang dewasa yang harus membimbing dan
mengawasi kehidupan remaja muda takut bertanggung jawab dam bersikap tidak
simpatik terhadap perilaku remaja yang normal.
v Masa
Sebagai Masa yang tidak Realistik
Remaja cenderung memandang kehidupan
melalui kacamata berwarna merah jambu. Ia melihat dirinya sendiri dan orang
lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam
hal cita-cita. Semakin tidak realistik cita-citanya semakin ia menjadi marah.
Remaja akan sakit hati dan kecewa apabila orang lain mengecewakannya / kalau ia
tidak berhasil mencapai tujuan yang ditetapkannya.
v Masa
Remaja Sebagai Ambang Masa Dewasa
Dengan semakin mendekatnya usia
kematangan yang sah, para remaja menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotip
belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa
(Hurlock, ).
D.
Perkembangan
Fisik, Psikomotorik, Intelektual, dan Bahasa Remaja
Secara umum
perkembangan fisik, psikomotorik, kognitif, dan bahasa remaja dapat dirangkum
kedalam suatu profil berikut ini.
Remaja Awal
|
Remaja Akhir
|
1. Fisik dan perilaku Psikomotorik
Ø Laju
perkembangan secara umum berlangsung sangat pesat.
|
Ø Laju perkembangan secara umum, kembali
menurun, sangat lambat.
|
Ø Proporsi
ukuran tinggi dan berat badan kurang seimbang.
|
Ø Proporsi ukuran tinggi dan berat badan
lebih seimbang mendekati kekuatan tubu orang dewasa.
|
Ø Munculnya
ciri-ciri sekunder , disertai mulai aktifnya sekresi kelenjar jenis.
|
Ø Siap berfungsinya organ-organ
reproduktif seperti pada orang-orang yang sudah dewasa.
|
Ø Gerak-gerik
tampak canggung dan kurang terkoordinasikan.
|
Ø Gerak-geriknya mulai mantap
|
Ø Aktif dalam
berbagai jenis cabang permainan yang dicobanya.
|
Ø Jenis dan cabang permainan lebih
selektif da terbatas pada keterampilan yang menunjang pada persiapan kerja.
|
2. Bahasa dan Perilaku intelektual
Ø Berkembang
penggunaan bahsa sandi dan mulai tertarik mempelajari bahasa asing.
|
Ø Labih memantapkan diri pada bahasa
asing tertentu yang dipilihnya.
|
Ø Menggemari
literatur yang bernapaskan dan mengandung segi erotik, fantastik, dan
estetik.
|
Ø Menggemari literatur yang bernapaskan
dan mengandung nilai-nilai filosofis, ethis, religius.
|
Ø Pengamatannya
dan tanggapannya masih bersifat realisme kritis.
|
Ø Lebih bersifat rasionalisme idealis
|
Ø Proses
berfikirnya sudah mampu mengoprasikan kaidah-kaidah logika formal dalam term
yang bersifat abstrak.
|
Ø Sudah mampu mengoprasikan
kaidah-kaidah logika formal disertai kemapuannya membuat generalisasi yang
lebih bersifat konklusif dan komperhensif.
|
Ø Kecakapan
dasar intelektual umumnya menjalani laju perkembangan yang terpesat.
|
Ø Tercapainya titik puncak kedewasaan,
yang kemudian mungkin ada pertambahan yang sangat terbatas bagi yang terus
bersekolah, bahkan mungkin menjadi mapan yang suatu saat menjalani deklinasi.
|
Ø Kecakapan
dasar khusus atau aptitudes mulai menunjukkan kecenderungan-kecenderungan
secara lebih jelas
|
Ø Kecenderunga bakat tertentu mencapai
titik puncak dan kemantapannya.
|
Dalam masa remaja tarjadi berbagai perubahan yang terjadi, baik fisik,
psikomotorik, intelektual, serta bahasa. Perubahan-perubahan yang terjadi
sebaiknya diketahui dan dipahami oleh orang tua maupun guru agar dapat
mengarahkan remaja dengan baik sehingga mencapai kedewasaan yang diharapkan.
Permasalahan yang timbul pada masa remaja mengkhawatirkan dan menimbulkan keprihatinan banyak pihak, mengingat dampaknya yang negatif apabila pada masa itu remaja gagal dalam mengendalikan sikap dan perilakunya.
Untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut, salah satu hal yang seyogianya dipahami oleh orang dewasa adalah mengerti dinamika perkembangan remaja dan memahami permasalahan remaja serta upaya penanganannya.
Permasalahan yang timbul pada masa remaja mengkhawatirkan dan menimbulkan keprihatinan banyak pihak, mengingat dampaknya yang negatif apabila pada masa itu remaja gagal dalam mengendalikan sikap dan perilakunya.
Untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut, salah satu hal yang seyogianya dipahami oleh orang dewasa adalah mengerti dinamika perkembangan remaja dan memahami permasalahan remaja serta upaya penanganannya.
DAFTAR PUSTAKA
Nurihsan, Juntika dan Agustin, Mubiar. (2011). Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Refika Aditama.
http://episentrum.com/artikel-psikologi/remaja/#more-213