Selasa, 15 Mei 2012

Perkembangan Fisik dan Intelektual Remaja


Masa remaja merupakan  masa yang masih labil dan berada dalam titik rawan manusia. Masa remaja berada dalam masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa. Masa pancaroba ini memungkinkan adanya ketidakjelasan arah pemikiran dan tingkahlakunya. Kadang menampilkan diri dengan sikap yang seakan-akan sudah dewasa, tetapi, sebenarnya secara mental belum matang dan siap menerima keadaan dirinya sebagai orang dewasa. Tetapi pada saat yang sama, kadang berlaku kekanak-kanakan jika sedang atau dipaksa menghadapi permasalahan hidupnya secara mandiri.

A.    Batas Masa Remaja
Terdapat berbagai pendapat mengenai batas dan ukuran tentang kapan mulainya dan kapan berakhirnya masa remaja itu. Menurut Harold Alberty (1957:86) periode masa remaja itu kiranya dapat didefinisikan secara umum sebagai suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang terbentang semenjak berakhirnya masa kanak-kanaknya sampai datangnya masa dewasanya. Para ahli umumnya sependapat bahwa rentang masa remaja berlangsung dari sekitar 11-13 tahun sampai 18-20 tahun menurut umur kalender kelahiran seseorang. Batas masa remaja Menurut Kartono (1990), dibagi tiga yaitu :
1.      Remaja Awal (12-15 Tahun)
Pada masa ini, remaja mengalami perubahan jasmani yang sangat pesat dan perkembangan intelektual yang sangat intensif sehingga minat anak pada dunia luar sangat besar dan pada saat ini remaja tidak mau dianggap kanak-kanak lagi namun sebelum bisa meninggalkan pola kekanak-kanakannya. Selain itu pada masa ini remaja sering merasa sunyi, ragu-ragu, tidak stabil, tidak puas dan merasa kecewa.
2.      Remaja Pertengahan  (15-18 Tahun)
Kepribadian remaja pada masa ini masih kekanak-kanakan tetapi pada masa remaja ini timbul unsur baru yaitu kesadaran akan kepribadian dan kehidupan badaniah sendiri.Remaja mulai menentukan nilai-nilai tertentu dan melakukan perenungan terhadap pemikiran filosofis dan etis.
3.      Remaja Akhir  (18-21 Tahun)
Pada masa ini remaja sudah mantap dan stabil. Remaja sudah mengenal dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang digariskan sendiri dengan keberanian. Remaja mulai memahami arah hidupnya dan menyadari tujuan hidupnya. Remaja sudah mempunyai pendirian tertentu berdasarkan satu pola yang jelas yang baru ditemukannya.
B.     Makna Masa Remaja
Fenomena perubahan-perubahan psikopisik yang menonjol terjadi dalam masa remaja, baik dibandingkan masa-masa sebelumnya maupun sesudahnya, mengundang banyak tafsiran.
1.      Freud, menafsirkan masa remaja sebagai suatu masa mencari hidup seksual yang mempunyai bentuk yang definitive karena perpaduan hidup seksual yang banyak bentuknya dan infantile (sifat kekanak-kanakan)
2.      Charlote Buhler, menfsirkan masa remaja sebagai masa kebutuhan isi mengisi.
3.      Spranger, menafsirkan masa remaja itu sebagi suatu masa pertumbuhan dengan perubahan struktur kejiwaan yang fundamental ialah kesadaran akan aku, berangsur-angsur menjadi jelas tujuan hidup, pertumbuhan kearah dan kedalam berbagai lapangan hidup.
4.      Hoffman, menafsirkan bahwa masa remaja itu merupakan suatu masa pembentukan sikap-sikap terhadap segala sesuatu yang dialami individu. Perkembangan fungsi-fungsi psikofisiknya pada masa remaja itu berlangsung amat pesat sehingga dituntut kepadanya untuk melakukan tindakan-tindakan integratif demi terciptanya harmoni diantara fungsi-fungsi tersebut didalam dirinya.
5.      Conger, menafsirkan masa remaja itu sebagai suatu masa yang amat kritis yang mungkin dapat merupakan the best of time and the worst of time.

C.    Ciri-ciri Masa Remaja
Seperti halnya dengan emua periode yang penting selama rentan kehidupan, masa remaja memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciri masa remaja tersebut  adalah:
v  Masa Remaja Sebagai Periode yang Penting
Ada beberapa periode yang lebih penting daripada lainnya, karena akibatnya yang langsung terhadap sikap dan perilaku dan ada lagi yang penting karena akibat-akibat jangka panjang penting. Ada periode yang penting karena akibat fisik dan ada lagi karena akibat psikologis yang periode remaja kedua-duanya sama penting.
Dalam membahas akibat fisik pada masa remaja, Tanner mengatakan bahwa sebagian besar anak muda, usia antara 12-16 tahun merupakan tahun kehidupan yang penuh kejadian sepanjang menyangkut pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan fisik dan mental yang cepat pada mas remaja menimbulkan perlunya penyesuaian mental dan membentuk sikap, nilai, dan minat baru.
v  Masa Remaja Sebagai Periode Peralihan
Peralihan tidak terputus dengan atau berubah dariapa yang terjadi sebelumnya, melainkan lebih-lebih sebuah peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya. Dalam setiap periode peralihan, status tidaklah jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. Pada masa ini remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang dewasa.
v  Masa Remaja Sebagai Periode Perubahan
Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik selama awal masa remaja ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat. Perubahan perilaku dan sikap juga berlangsung pesat. Kalau perubahan fisik menurun maka perubahan sikap dan perilaku juga menurun.
Ada 4 perubahan yang sama yang hampir bersifat universal.
1.      Meningginya Emosi, yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi.
2.      Perubahan tubuh, minat, dan peran yang diarapkan oleh kelompok sosial untuk diperankan, menimbulkan masalah baru.
3.      Berubahnya minat dan pola perilaku, menyebabkan nilai-nilai juga berubah.
4.      Sebagian besar remaja bersikap ambivalen terhadap sistem perubahan.
v  Masa Remaja Sebagai Usia Bermasalah
Pada masa remaja terkadang memiliki masalah yang sulit diatasi, baik oleh laki-laki maupun anak perempuan. Terdapat dua alasan bagi kesulitan tersebut. Pertama, pada masa kanak-kanak, masalah anak sebagian diselesaikan oleh orang tua dan guru-guru. Sehingga pada saat remaja mereka tidak berpengalaman dalam menyelesaikan masalah. Kedua, kerena para remaja merasa diri mandiri, sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya sendiri, menolak bantuan orang tua dan guru-guru.
Seperti dijelaskan oleh Anna Freud bahwa banyak kegagalan, yang sering kali disertai akibat yang tragis, bukan karena ketidakmampuan individu melainkan karena kenyataan bahwa tuntutan yang diajukan kepadanya justru pada saat semua tenaganya dihabiskan untuk mencoba mengatasi masalah pokok yang disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan seksual yang normal.
v  Masa Remaja sebagai Masa Mencari Identitas
Pada tahun-tahun awal masa remaja, penyesuaian diri dengan kelompok masih tetap penting bagi anak laki-laki maupun perempuan, lambat laun mereka mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi dengan menjadi sama dengan teman dalam segala hal, seperti sebelumnya.
v  Masa Remaja sebagai Usia yang menimbulkan ketakutan.
Anggapan stereotif budaya bahwa remaja anak-anak yang tidak rapih, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak dan berperilaku merusak menyebabkan orang dewasa yang harus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja muda takut bertanggung jawab dam bersikap tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang normal.
v  Masa Sebagai Masa yang tidak Realistik
Remaja cenderung memandang kehidupan melalui kacamata berwarna merah jambu. Ia melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal cita-cita. Semakin tidak realistik cita-citanya semakin ia menjadi marah. Remaja akan sakit hati dan kecewa apabila orang lain mengecewakannya / kalau ia tidak berhasil mencapai tujuan yang ditetapkannya.
v  Masa Remaja Sebagai Ambang Masa Dewasa
Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa (Hurlock, ).

D.    Perkembangan Fisik, Psikomotorik, Intelektual, dan Bahasa Remaja
Secara umum perkembangan fisik, psikomotorik, kognitif, dan bahasa remaja dapat dirangkum kedalam suatu profil berikut ini.



Remaja Awal
Remaja Akhir
1.      Fisik dan perilaku Psikomotorik
Ø  Laju perkembangan secara umum berlangsung sangat pesat.
Ø  Laju perkembangan secara umum, kembali menurun, sangat lambat.
Ø  Proporsi ukuran tinggi dan berat badan kurang seimbang.
Ø  Proporsi ukuran tinggi dan berat badan lebih seimbang mendekati kekuatan tubu orang dewasa.
Ø  Munculnya ciri-ciri sekunder , disertai mulai aktifnya sekresi kelenjar jenis.
Ø  Siap berfungsinya organ-organ reproduktif seperti pada orang-orang yang sudah dewasa.
Ø  Gerak-gerik tampak canggung dan kurang terkoordinasikan.
Ø  Gerak-geriknya mulai mantap
Ø  Aktif dalam berbagai jenis cabang permainan yang dicobanya.
Ø  Jenis dan cabang permainan lebih selektif da terbatas pada keterampilan yang menunjang pada persiapan kerja.
2.      Bahasa dan Perilaku intelektual
Ø  Berkembang penggunaan bahsa sandi dan mulai tertarik mempelajari bahasa asing.
Ø  Labih memantapkan diri pada bahasa asing tertentu yang dipilihnya.
Ø  Menggemari literatur yang bernapaskan dan mengandung segi erotik, fantastik, dan estetik.
Ø  Menggemari literatur yang bernapaskan dan mengandung nilai-nilai filosofis, ethis, religius.
Ø  Pengamatannya dan tanggapannya masih bersifat realisme kritis.
Ø  Lebih bersifat rasionalisme idealis
Ø  Proses berfikirnya sudah mampu mengoprasikan kaidah-kaidah logika formal dalam term yang bersifat abstrak.
Ø  Sudah mampu mengoprasikan kaidah-kaidah logika formal disertai kemapuannya membuat generalisasi yang lebih bersifat konklusif dan komperhensif.
Ø  Kecakapan dasar intelektual umumnya menjalani laju perkembangan yang terpesat.
Ø  Tercapainya titik puncak kedewasaan, yang kemudian mungkin ada pertambahan yang sangat terbatas bagi yang terus bersekolah, bahkan mungkin menjadi mapan yang suatu saat menjalani deklinasi.
Ø  Kecakapan dasar khusus atau aptitudes mulai menunjukkan kecenderungan-kecenderungan secara lebih jelas
Ø  Kecenderunga bakat tertentu mencapai titik puncak dan kemantapannya.

Dalam masa remaja tarjadi berbagai perubahan yang terjadi, baik fisik, psikomotorik, intelektual, serta bahasa. Perubahan-perubahan yang terjadi sebaiknya diketahui dan dipahami oleh orang tua maupun guru agar dapat mengarahkan remaja dengan baik sehingga mencapai kedewasaan yang diharapkan.
Permasalahan yang timbul pada masa remaja mengkhawatirkan dan menimbulkan keprihatinan banyak pihak, mengingat dampaknya yang negatif apabila pada masa itu remaja gagal dalam mengendalikan sikap dan perilakunya.
Untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut, salah satu hal yang seyogianya dipahami oleh orang dewasa adalah mengerti dinamika perkembangan remaja dan memahami permasalahan remaja serta upaya penanganannya.
DAFTAR PUSTAKA

Nurihsan, Juntika dan Agustin, Mubiar. (2011). Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:       Refika Aditama.
http://episentrum.com/artikel-psikologi/remaja/#more-213


Tidak ada komentar:

Posting Komentar